Tentang BASARNAS - Kantor SAR Kelas A Manado

BASARNAS - Kantor SAR Kelas A Manado adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) Yang Bertujuan untuk Penyelenggaraan SAR (Search And Rescue) di Indonesia khususnya di Propinsi Sulawesi Utara

Senin, 03 Februari 2014

TRAGEDI DIMPULLUSE DESA NAMENG SIAU


Kantor SAR Manado --- Siau berduka, Hari Sabtu, 25 Januari 2014 Sebanyak 30 Orang Tertimbun Longsor Akibat Banjir Bandang di Desa Nameng Kecamatan Siau Barat Utara Kabupaten Sitaro.
Banjir Bandang yang disebabkan oleh Angin Puting Beliung atau yang biasa di sebut oleh masyarakat Siau sebagai "Dimpulluse" terjadi pada pagi hari Jam 10.00 WITA.
Puting Beliung dari arah laut dengan membawa air laut saat menuju daratan setelah habis,tersisa air yang menyebabkan sungai meluap dari arah pegunungan dengan membawa material batuan besar, pohon tumbang dan tanah.
Nasib naas menimpa sebanyak 40 orang yang sedang berada dalam perahu di Dermaga Desa Nameng yang tidak sempat melarikan diri tertimpa material longsor banjir tersebut.
2 orang meninggal saat ditemukan sedangkan 8 orang mengalami luka-luka. Sedangkan 30 orang hilang dan belum ditemukan.
Bencana ini dilaporkan oleh Kepala BPBD Tahuna ke Kantor SAR Manado pada Hari Sabtu, 25 Januari 2014 jam 10.00 WITA.
Kantor SAR Manado merespons dengan mempersiapkan Team Rescue sebanyak 20 Personil untuk berangkat ke Siau.
Minggu, 26 Januari 2014 Jam 07.00 WITA Team berangkat dari Kantor menuju Pelabuhan Manado selanjutnya dengan menggunakan KM Prima Oasis, menuju ke Pulau Siau dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi Bpk. Danang Priandoko, S.Sos, M.Si.
Team Tiba di Pelabuhan Ulu Siau pada pukul 15.30 WITA.
Kemudian diadakan pertemuan dengan Bupati Sitaro Bpk. Toni Supit, SE, MM. beserta unsur yang terlibat untuk melakukan Operasi SAR untuk membahas Rencana Operasi SAR yang disepakati dilaksanakan Keesokan harinya.
Senin, 27 Januari 2014, Jam 06.00 WITA Team Rescue Basarnas bergabung dengan Unsur SAR yang terlibat dalam Operasi SAR untuk briefing yang dipimpin langsung oleh Bupati Sitaro.

Team menuju ke lokasi Bencana Desa Nameng dan langsung mengeluarkan Rubber Boat sebanyak 2 (dua) unit ditambah 1 (satu) unit dari TNI.

Dilakukan penarikan Pohon yang berada di dasar Laut dalam usaha pencarian korban yang tertimbun longsor.
Upaya ini membuahkan hasil dengan ditemukannya seorang korban a.n. Andolikan Sidangoli pada jam 12.15 WITA. Korban langsung di evakuasi menuju ke Desa Nameng, setelah pemeriksaan oleh dokter, korban disemayamkan di Rumah Duka.
Upaya pencarian pun terus dilakukan sampai sore tapi belum membuahkan hasil.
Kantor SAR Manado juga menambah Armada dan Team Rescue yang datang menggunakan RB 212 yang di nahkodai langsung oleh Kepala Kantor SAR Kelas A Manado Bpk. Suyanto Samijan, S.Sos.
Selama 3 hari berikutnya upaya pencarian terus dilakukan di dasar laut tempat korban tertimbun.

Setelah dilakukan pemotretan di bawah laut menunjukkan betapa sulit medan operasi yang harus dilakukan.
Perahu berisi korban diperkirakan terkubur sedalam 12 Meter di bawah laut dan material yang menimbun berupa batu besar dan pohon tumbang.
Setelah melalui analisa lokasi bencana, maka Pengendali Operasi dan Team SAR sepakat untuk menutup operasi SAR.
Jumat, 31 Januari 2014, Basarnas Kantor SAR Manado turut serta dalam Acara Tabur Bunga dan Peletakan Batu Pembuatan Monumen Tragedi Dimpulluse 25 Januari 2014.

Sabtu, 1 Februari 2014 Team Rescue kembali ke Kantor SAR Manado.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar